Sejarah Sosial Kota Panyabungan 1999-2018
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan wilayah administratif pemerintahan Kota Panyabungan, pertumbuhan penduduk Kota Panyabungan, perubahan sistem sosial dan perekonomian masyarakat Kota Panyabungan dari tahun 1999-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis. Prosedur dalam metode historis meliputi heuristik, kritik sumber, interprestasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Data diambil dari informan, buku-buku dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan konsep sejarah sosial yang didukung dengan pendekatan sosiologi dan ekonomi. Hasil penelitian ini memperoleh fakta bahwa (1) Kota Panyabungan pada abad ke-12 berada dalam wilayah kekuasaan dari kerajaan yang mengacu pada nama “Mandala Holing”, pada abad 13 hingga abad 15 berada dalam wilayah kekuasaan dari Kerajaan Aru. Selanjutnya pada tahun 1940 Kota Panyabungan bagian dari wilayah Residensi Air Bangis. Pada masa setelah proklamasi Kota Panyabungan berada dalam wilayah Kabupaten Batang Gadis yang pada akhirnya Kota Panyabungan Pada tahun 1999 dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal ditetapkan oleh pemerintah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 pada tanggal 23 November 1999. Pada tahun 2002 berdasarkan Perda No.7 Tentang Pembentukan Kecamatan dan Perda No. 8 Tentang Pemekaran Desa pada tanggal 29 Juli 2002 wilayah administrasi Panyabungan dimekarkan menjadi 5 (lima) kecamatan. (2) Pertumbuhan penduduk di Kota Panyabungan setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 1999-2018 sehingga menjadi salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk paling terpadat dan distribusi penduduk paling tinggi di Kabupaten Mandailing Natal. (3) Semenjak Kota Panyabungan dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, terjadi perubahan sistem sosial dan perekonomian. Di dalam masyarakat terdapat pelapisan status sosial, interaksi sosial masyarakat yang menuju individualisme, penggarapan lahan pertanian menjadi pemukiman dan adanya pembangunan-pembangunan fasilitas dibidang pendidikan dan kesehatan. Namun pada warisan peninggalan sejarah belum ada perhatian dari pemerintah. Dalam aspek perekonomian, Kota Panyabungan terdapat beragam pekerjaan yang secara dominan dibagi menjadi 4 (empat) sektor utama, yaitu pekerjaan di sektor pertanian, peternakan dan perikanan (kolam ikan), perdagangan dan industri dan pelayanan jasa. Pemerintah membangun pusat pertokoan dan pasar tradisional di pusat kota. Kota Panyabungan terdapat usaha/perusaha non pertanian dan tenaga kerja paling besar di Kabupaten Mandailing Natal.