Pengobatan Tradisional dengan media Harotas (Kertas) di Desa Simarhompa Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pengobatan tradisional dengan media Harotas (Kertas) di Desa Simarhompa serta proses pengobatan tradisional dengan media Harotas (Kertas) di Desa Simarhompa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh didapat dari informan langsung untuk menjawab perumusan masalah Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa latar belakang pengobatan yang dilakukan pak Raudin dengan media kertas karena bermula dari Kakek Raudin Tampubolon bernama Nelson Tampubolon. Pada awalnya kakek Raudin tampubolon kerasukan arwah Oppung Datu bolon Tiopan Tampubolon, merupakan nenek moyang mereka yang terdahulu. Itulah awalnya Nelson Tampubolon memiliki kemampuan mengobati dengan menggunakan media Harotas. Setelah Nelson Tampubolon meningggal dunia, maka kemampuan mengobati dengan media Harotas yang dimilikinya di wariskan ke Almarhum. Koloster Tampubolon yang merupakan anaknya yang paling bungsu (Siampudan). Almarhum. Koloster Tampubolon yang merupakan ayah kandung dari bapak Raudin Tampubolon sudah melakukan pengobatan dengan menggunakan media Harotas di Desa Simarhompa sejak dia berusia 21 tahun. Setelah pernikahan Raudin Tampubolon, Koloster Tampubolon (Almarhum ayah dari Raudin Tampubolon) mengumpulkan semua anak laki-lakinya dalam sebuah pertemuan dan memilih Raudin Tampubolon untuk mewarisi pengobatan tradisional dengan media Harotas yang dimilikinya, dengan alasan memilih Raudin Tampubolon karena menurut Almarhum. K.Tampubolon bapak Raudin merupakan anaknya yang paling baik dan paling dapat di percaya dari ke 3 anak laki-laki nya. Sejak itulah bapak Raudin Tampubolon mulai melakukan pengobatan tradisional menggunakan media Harotas di desa si abal-abal III atau dusun Simarhompa. Proses pengobatan yang dilakukan pak Raudin Tampubolon dengan beberapa tahap mulai dari tahap awal yaitu tahap ini pak Raudin Tampubolon melayani pasien dengan baik dan sopan serta memberi senyuman dan salam. Tahap kedua yaitu mengolah media kertas sebagai obat serta mendoakan kertas. Tahap ketiga atau tahap akhir, adalah bahwa kertas yang di jadikan sebagai obat dan sudah dapat dibawa sipasien pulang ke rumah untuk di jadikan sebagai obat dalam kesembuhan dari penyakit yang dialami sipasien