Efek Model Pembelajaran Scientific Inquiry Terhadap Rasa Ingin Tahu Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor SMA Negeri 8 Medan
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini didasarkan bahwa guru dalam pembelajaran masih menerapkan model pembelajaran konvensional yang sehingga menyebabkan rendahnya rasa ingin tahu dan keterampilan proses sains pada siswa . Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah rasa ingin tahu siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran scientific inquiry lebih baik dibandingkan dengan rasa ingin tahu siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional, serta menganalisis apakah keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran scientific inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses sains yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan semester I tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pretest posttest design dengan menggunakan uji t. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cluster random sampling dan sampel dibagi menjadi dua kelas dengan jumlah siswa sebanyak 70 orang, dimana kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran scientific inquiry terdiri dari 35 orang siswa dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yang terdiri dari 35 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes rasa ingin tahu yang yang terdiri dari 20 soal kuisioner dan keterampilan proses sains yang terdiri dari 8 soal essay. Data dalam penelitian ini dianalsis menggunakan uji t. Dari hasil penelitian ini diperoleh rasa ingin tahu yang dibelajarkan dengan model pembelajaran scientific inquiry lebih baik dibandingkan rasa ingin tahu yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, dan keterampilan proses sains yang dibelajarkan dengan model pembelajaran scientific inquiry lebih baik lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses sains yang dibelajarkan model pembelajaran konvensional.