Pengembangan Penuntun Praktikum Terintegrasi Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) - Discovery Learning (DL) Dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI SMA Semester Ganjil
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Memperoleh buku penuntun praktikum teritegrasi STEM-DL pada materi kimia kelas XI SMA/MA, (2). Mengetahui tingkat kelayakan penuntun praktikum teritegrasi STEM-DL menurut standar BSNP, (3). Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum teritegrasi STEM-DL, (4). Mengetahui ketrampilan proses sains siswa yang menggunakan penuntun praktikum teritegrasi STEM-DL, (5) Mengetahui korelasi diantara peningkatan hasil belajar dengan keterampilan proses sains siswa yang menggunakan penuntun praktikum terintegrasi STEM- DL. Penelitian ini menggunakan metode R & D model ADDIE. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Pancurbatu dengan sampel siswa kelas XI-MIA 4 dan XI-MIA 5 yang masing-maisng berjumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian terdiri dari: (1). Angket BSNP yang telah dimodifikasi, (2). Tes hasil belajar siswa berupa soal pilihan berganda, (3). Angket keterampilan proses sains siswa. Data hasil penelitian yang diolah dan dianalisis secara deskriptif dan Statistik uji-t satu pihak menunjukkan: (1). Penuntun praktikum kimia dari penerbit A dan B yang digunakan di XI SMAN 1 Pancurbatu berturut-turut memiliki nilai rata – rata 2,35 dan 2,70 masing-masing dengan kriteria kurang layak dan cukup layak untuk dipergunakan. Namun pada kedua penuntun praktikum tersebut ada beberapa bagian yang memerlukan perbaikan, (2). Penuntun praktikum terintegrasi STEM-DL memiliki nilai rata rata 3,5 dengan kriteria sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia, (3). Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa eksperimen yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi STEM-DL (84,0) lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan buku yang ada di Sekolah (78,8), (4). Rata-rata keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen (81,2) lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol (71,0), (5). Korelasi diantara hasil belajar siswa dengan keterampilan proses sains pada siswa kelas eksperimen lebih tinggi siswa kelas kontrol.