Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis melalui model pembelajaran Discovery Learning yang valid, praktis, dan efektif sehingga mampu meningkatkan kemampuan koneksi dan kemandirian belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) yang menggunakan model pengembangan Dick and Carrey. Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran seperti buku guru, buku siswa, RPP, LKPD dan soal tes kemampuan koneksi pada mata pelajaran matematika pada materi pokok Transformasi Geometri menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 1 Binjai Tahun Pembelajaran 2020/2021. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas; (1) kevalidan: lembar validasi terhadap terhadap buku guru, buku siswa, RPP, LKS, soal tes kemampuan Koneksi dan angket kemandirian belajar untuk para ahli. (2) kepraktisan: lembar penilaian kepraktisan oleh guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran (3) keefektifan: lembar respon siswa terhadap perangkat pembelajaran, tes kemampuan koneksi dan angket kemandirian belajar siswa. Perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Ditinjau kevalidan, nilai validitas validasi RPP dengan rata-rata total 4,38, hasil validasi buku guru dengan rata-rata total 4,30, hasil validasi Buku siswa dengan rata-rata total 4,32, hasil validasi LKPD dengan rata-rata total 4,33, validasi tes kemampuan koneksi siswa dapat digunakan revisi kecil dan tanpa revisi menurut para ahli. Ditinjau dari kepraktisan: nilai rata-rata kepraktisan perangkat pembelajaran pada uji coba I dari guru sebesar 3,1 dan berada pada kategori cukup. Pada uji coba II dari guru sebesar 3,7 dan berada pada kategori baik. Ditinjau dari keefektifan, dari ketuntasan belajar siswa secara kalsikal sudah mencapai 87,50%. Terjadi peningkatan kemampuan koneksi siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, nilai rata-ratanya meningkat dari uji I sebesar 72,22 menjadi 80,03 pada uji coba II. Skor rata-rata tiap indikator kemampuan koneksi juga meningkat dari uji coba I ke uji coba II. Kemandirian belajar matematika siswa juga terjadi peningkatan, pada uji coba I 81,19 meningkat menjadi 87,31 uji coba II dan keseluruhan aspek motivasi belajar matematika siswa skornya meningkat dari uji coba I keuji coba II.