Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertolak dari pembelajaran yang dilakukan cenderung berpusat pada guru yaitu pembelajaran didominasi oleh guru, siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru mengakibatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan antara anak yang diberi model pembelajaran Make a Match berbasis kreativitas dengan anak yang diberi model pembelajaran Make a Match Anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Mutiara Bunda Banda Aceh; (2) Perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan antara anak yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan anak yang memiliki kemampuan kognitif rendah Anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Mutiara Bunda Banda Ace; dan (3) Interaksi antara model pembelajaran Make a Match dengan kemampuan kognitif anak terhadap kemampuan mengenal konsep anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Mutiara Bunda Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah anak kelas B1, B2, B3, di Raudhatul Athfal Mutiara Bunda Banda Aceh dan sampel penelitian ini adalah kelas B1 sebanyak 28 anak untuk kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan Make a Match berbasis kreativitas dan kelas kontrol kelas B2 sebanyak 28 anak yang diajarkan dengan Make a Match. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang mendapatkan pembelajaran Make A Match berbasis kreativitas sebesar 44,96 lebih besar dari pada anak yang mendapatkan pembelajaran Make A Match sebesar 34,64; (2) Dapat diketahui bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan anak diajar dengan menggunakan kemampuan kognitif tinggi memperoleh nilai rata – rata = 46,89, sedangkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang menggunakan kemampuan kognitif rendah memperoleh nilai rata – rata = 33,21; dan (3) Kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang diajar dengan pembelajaran Make A Match berbasis kreativitas yakni kelompok kemampuan kognitif tinggi (52.38), dan kelompok kemampuan kognitif rendah (38.53), lebih besar jika dibandingkan dengan anak yang diajar dengan pembelajaran Make A Match yaitu kelompok kemampuan kognitif tinggi (41.79), dan kelompok kemampuan kognitif rendah (27.50).