PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA LAJU REAKSI
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berorientasi lesson study dengan animasi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada materi laju reaksi dan untuk mengetahui aspek kemampuan berpikir kritis mana yang terkembangkan melalui model Inkuiri Terbimbing berorientasi lesson study dengan animasi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 8 Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara random sampling sebanyak dua kelas. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes sebanyak 20 soal dengan reliabilitas 0,863. Berdasarkan hasil uji statistika parametrik, data hasil pretest, posttest, dan gain ternormalisasi (N-gain) berdistribusi normal dan homogen. Untuk uji hipotesis yaitu uji t pihak kanan dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh data thitung > ttabel yakni 3,5561 > 1,671, yang berarti ha diterima dan ho ditolak. Dengan demikian Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing berorientasi lesson study dengan menggunakan media animasi (68,54%) lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran Direct Instruction (DI) (55,03%) pada materi laju reaksi. Aspek kemampuan berpikir kritis yang paling terkembangkan yang dibelajarkan dengan model Inkuiri Terbimbing berorientasi lesson study dengan menggunakan media animasi yaitu indikator pertama menjawab pertanyaan dengan persentase sebesar 89,28%.