Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Se-Kabupaten Simalungun
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Se-Kabupaten Simalungun yang dilaksanakan di sekolah dasar yaitu SD Negeri 094155 Rambung Merah Kec.Siantar, SD Negeri 091253 Bukit Maraja Kec.Gunung Malela, dan SD Negeri 097319 Siopat Suhu Kec.Siantar Estate . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dan dokumentasi. Hasil Penelitian Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Se-Kabupaten Simalungun sangat tinggi. Dimana sekolah yang memperoleh nilai yang tertinggi adalah dengan nilai 4,50 kategori “sangat tinggi” terdapat pada SD Negeri 097319 Siopat Suhu Kec.Siantar Estate, yang kedua dengan nilai 4,45 kategori “sangat tinggi” terdapat pada SD Negeri 091253 Bukit Maraja Kec.Gunung Malela dan yang terakhir dengan nilai 4,40 dengan kategori “sangat tinggi” terdapat pada SD Negeri 094155 Rambung Merah Kec.Siantar. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pembelajaran daring ini adalah virus covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran yang ada di sekolah SD Negeri 097319 Siopat Suhu Kec.Siantar Estate, SD Negeri 091253 Bukit Maraja Kec.Gunung Malela, dan SD Negeri 094155 Rambung Merah Kec.Siantar. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif dan juga pembelajaran daring ini tidak cocok digunakan pada tingkat sekolah dasar. Karena pada dasarnya pembelajaran anak sekolah dasar masih berpusat kepada guru. Pembelajaran daring membuat tujuan pembelajaran tidak tersampaikan sepenuhnya dengan baik kepada peserta didik. Dan masih banyak nya guru yang kurang memahami dalam ilmu teknologi. Ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai, beban pada kuota internet, terlebih jika berada di kawasan yang terganggu sinyal akan susah mengakses tugas dan video pembelajaran yang diberikan oleh guru menjadi faktor penghambat dalam proses belajar mengajar di sekolah Kabupaten Simalungun.