Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model Inkuiri terbimbing berbasis Lesson Study dengan Virtual Lab lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran ekspositori dan ranah kognitif manakah yang paling terkembangkan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lesson study menggunakan virtual lab pada pokok bahasan larutan penyangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 3 Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara proposif sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai eksperimen yang dibelajarkan dengan model Inkuiri terbimbing berbasis Lesson Study dengan Virtual Lab dan satu kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes sebanyak 20 soal yang telah memenuhi syarat uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas tes. Berdasarkan hasil uji statistik, data hasil pretest, postest, dan gain ternormalisasi (N-gain) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Untuk uji hipotesis yaitu uji t pihak kanan dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh data thitung > ttabel yakni 11,43 > 2,002, yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Lesson Study menggunakan Virtual Lab (83,05 %) lebih tinggi daripada model pembelajaran ekspositori (53,18%). Ranah kognitif yang paling terkembangkan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inkuiri terbimbing berbasis Lesson Study dengan Virtual Lab pada materi larutan penyangga adalah aspek kogitif penerapan (C3) sebanyak 93, 20%.