PENGARUH BLENDED LEARNING ROTATION MODEL STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN RESILIENSI PADA SISWA SMA
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh blended learning rotation model strategi konflik kognitif (BLRMSKK) terhadap kemampuan spasial dan resiliensi matematis siswa setelah menerapkan pembelajaran, serta untuk melihat interaksi antara pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika (KAM) terhadap peningkatan kemampuan spasial dan resiliensi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dilaksanakan di SMAN 1 Kutalimbaru dengan sampel penelitian sebanyak 72 siswa dengan jumlah masing-masing kelas 36 siswa, kelas XII-3 sebagai kelas blended learning rotation model strategi konflik kognitif (BLRMSKK) dan kelas XII-1 sebagai kelas konvensional. Data diperoleh melalui tes KAM, tes kemampuan spasial matematik, dan angket resiliensi matematis siswa. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Sebelum digunakan uji ANAVA dua jalur terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas dalam penelitian ini dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) diperoleh hasil penelitian kemampuan spasial siswa yang diajarkan dengan blended learning rotation model strategi konflik kognitif (BLRMSKK), lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional. Besarnya nilai signifikan yang diperoleh dari ANAVA 0,008 < 0,005. Hal ini menunjukkan ada perbedaan signifikan kemampuan spasial pada kedua pembelajaran, diperoleh nilai signifikansi model pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika (KAM) sebesar 0,183 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika (KAM) dalam mempengaruhi kemampuan spasial matematis siswa. Selanjutnya resiliensi matematis siswa yang diajarkan dengan blended learning rotation model strategi konflik kognitif (BLRMSKK), lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Besarnya nilai signifikan diperoleh dari ANAVA 0,000 < 0,005 menunjukkan ada perbedaan signifikan resiliensi matematis pada kedua pembelajaran , sehingga diperoleh nilai signifikansi model pembelajaran dan KAM 0,031 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara bersama yang diberikan oleh model pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika (KAM) terhadap resiliensi matematis siswa diterima. KAM yang dimiliki oleh siswa merupakan salah satu faktor yang mendukung kemampuan spasial siswa. Temuan penelitian merekomendasikan blended learning rotation model strategi konflik kognitif (BLRMSKK) dijadikan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan di sekolah utamanya untuk mencapai kompetensi berpikir tinggi.