Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning Berbantuan Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa di MAN Labuhanbatu
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menemukan validitas, kepraktisan dan efektivitas serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa MAN Labuhanbatu dengan menggunakan perangkat pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan Geogebra yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan (Reseach and Development), dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan, Semmel dan Semmel, yaitu model 4-D (define, design, develop, dan disseminate). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah RPP, buku guru, buku siswa, LKPD dan instrument tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Uji coba I dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 2 dan uji coba II dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 1 dengan masing-masing kelas berjumlah 36 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan nilai rata-rata total validitas RPP sebesar 4,42, buku guru sebesar 4,39, buku siswa sebesar 4,41 dan LKPD sebesar 4,38 serta tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa telah berada pada kategori valid; (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis untuk digunakan dalam pembelajaran yang ditinjau dari penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara keseluruhan baik dan dapat digunakan, guru mata pelajaran dan siswa mengatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan dan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berada pada kategori sangat baik; (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif ditinjau dari ketuntasan belajar secara klasikal yang mencapai 88,89%, ketercapain tujuan pembelajaran, waktu yang digunakan dalam penerapan perangkat pembelajaran yang dikembangkan tidak melebihi waktu pembelajaran biasa dan respon siswa terhadap komponen-komponen perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran adalah positif; (4) terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu rata-rata pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada uji coba I sebesar 77,91 dan pada uji coba II sebesar 86,07. Selanjutnya, dilihat dari N-Gain pada uji coba I dan uji coba II mengalami peningkatan yaitu dari 0,4 menjadi 0,6 artinya berada pada kategori sedang.