Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika sosial, factor dinamika social, dampak dinamika sosial yang terjadi pada organisasi marga-marga suku Batak Toba dikota Pematangsiantar. Manusia telah bersosialisasi dengan berbagai manusia lainnya yang memiliki indentitas yang beragam. Hal ini menimbulkan beragam dinamika kehidupan yang berlangsung. Teori yang dipakai dalam penelitian ini berlandaskan teori modal sosial oleh Ronald R. Burt yang mana adanya kemampuan masyarkat dalam melakukan asosiasi satu sama lain dan menjadi kekuatan yang sangat penting bagi kehidupan ekonomi maupun aspek eksistensi sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Pengumpulan data terhadap penelitian melalui wawancara secara langsung dengan informan yaitu beberapa organisasi marga-marga seperti, organisasi marga Panjaitan (KTRSPPB), organisasi marga Sihotang (Raja Sigodang Ulu), organisasi marga Sinaga (Toga Sinaga PPTSB), dan Horas Bangso Batak (HBB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya dinamika kultural, yang terjadi dalam orang Batak Toba yang tinggal dikota Pematangsiantar karena pertemuan dengan kultur dari etnis lain di Kota Pematangsiantar. Adanya pembentukan organisasi marga yang dilakukan suku Batak Toba untuk mempertahankan indentitas suku mereka, melakukan efisiensi waktu dalam pelaksanaan adat dengan melakukan penyederhanaan adat-istiadat, dan aktif dalam mendukung program budaya pemerintahan dengan memantapkan tumbuh kembangnya eksistensi organisasi ditengah-tengah masyarakat menjadi wadah menampung aspirasi dalam berbagai bidang sosial, budaya, politik maupun ekonomi yang berlangsung dikota Pematangsiantar .