Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran biasa (2) peningkatan motivasi belajar siswa, antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran biasa, (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis, (4) interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan motivasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-Washliyah 31 Tanjung Beringin. Secara acak, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran berbasis masalah dan kelas VIII-3 sebagai kelas kontrol dan diberi perlakuan pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan terdiri dari: tes kemampuan pemecahan masalah matematik, angket motivasi belajar siswa dan lembar observasi. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas sebesar 0,781 dan 0,643 berturut-turut untuk kemampuan pemecahan masalah matematika dan angket motivasi belajar siswa. Analisis data kemampuan pemecahan masalah matematik dilakukan dengan analisis Anava Dua Jalur, Angket motivasi belajar siswa dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (2) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi belajar siswa