BERRU DALAM KEKERABATAN SULANG SILIMA: HILIR YANG MENDAMAIKAN
Main Author: | Ndona, Yakobus |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unimed.ac.id/37296/ http://semnasfis.unimed.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/10.-Yakobus.pdf |
Daftar Isi:
- Berru, dalam sistem kekeratan Pakpak, Sumatera Utara, berada pada hilir dan menempati posisi terendah, namun memiliki peran penting dalam menyokong keberadaan sukut, menjaga keutuhan dan harmonisitas sukut. Peran paling menonjol dari berru adalah pendamai bagi sukut apabila terjadi sengketa. Tulisan ini diangkat dari hasil penelitian lapangan terhadap “Sulang Silima: Sistem Kekerabatan Pakpak dan Sumbangan bagi Penguatan Nasionalisme Indonesia, Juni – September 2019. Hasil analisa hermeneutika falsafati terhadap data yang terkumpul lewat wawancara, observasi dan pendalaman dokumen memperlihatkan bahwa berru, karena berada pada posisi hilir dan berasaskan feminisme, lewat berbagai ritual menjadi figur pendamai bagi sukut yang berasaskan maskulin. Figur berru dibutuhkan oleh bangsa untuk menjaga keutuhan dan harmonisitas antar elemen bangsa.