Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan buku penuntun praktikum terintegrasi model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : kevalidan penuntun praktikum kimia kelas XI SMA/MA yang diterbitkan oleh dua penerbit yang berbeda; kevalidan penuntun praktikum kimia terintegrasi PBLmenurut kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi PBLdengan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum konvensional; perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang memiliki keterampilan proses sains (KPS) tinggi dan rendah; interaksi antara penerapan penuntun praktikum kimia terintegrasi model PBL dan penuntun praktikum kimia konvensional dengan tingkat KPS dalam mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa; dan respon siswa terhadap penenuntun pratikum terintegrasi model PBL. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 2 Deli Serdang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validator terhadap penuntun praktikum kimia terintegrasi PBL adalah dua orang dosen pendidikan kimia pascasarjana Unimed dan dua orang guru kimia di MAN 2 Deli Serdang. Instrumen yang digunakan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji Anova dua jalur dengan taraf signifikan 5%. Sebelum dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitan menunjukkan bahwa : (1) penuntun praktikum kimia diperoleh rata-rata persentase sebesar 78,29% untuk penerbit A dan 80,26% untuk penerbit B yang berarti kedua penuntun dalam kriteria valid; 2) penuntun praktikum kimia terintegrasi PBL diperoleh rata-rata persentase 90,62% dengan kriteria sangat valid menurut kriteria BSNP; (3) terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi PBL dengan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum konvensional dengan nilai p (0,000) < 0,05; (4) terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang memiliki KPS tinggi dan rendah dengan nilai p (0,009) < 0,05; (5) terdapat interaksi antara penerapan penuntun praktikum kimia terintegrasi PBL dan penuntun praktikum kimia konvensional dengan tingkat KPS dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai p (0,01) > 0,05; (6) Respon peserta didik terhadap penuntun praktikum kimia terintegrasi PBL yaitu sangat baik dengan persentase sebesar 86,06%.