Daftar Isi:
  • Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Fenomena yang mengarah pada ketidaksesuaian instrumen soal yang dibuat oleh guru, seperti proses penilaian yang yang berpedoman kepada instrumen yang disediakan oleh pemerintah, instrumen soal dengan indikator dan Standar Kompetensi (SK) dan instrumen soal tidak mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Hal inilah yang mendasari instrumen soal LOTS (Lower Order Thinking Skills). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil pengembangan instrument tes pengetahuan berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam pembelajaran teks anekdot pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjungtiram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D) dirujuk pada model Borg & Gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi rata-rata memperoleh 91.40% dengan kriteria sangat baik, kelayakan penyajian rata-rata memperoleh 83.66% dengan kriteria baik, dan aspek kebahasaan memperoleh rata-rata 90.38% dengan kriteria sangat baik. (2) validasi ahli evaluasi pilihan ganda yang dinilai aspek materi/substansi, konstruksi, dan bahasa rata-rata memperoleh 87.50% dengan kriteria baik dan validasi ahli evaluasi uraian yang dinilai aspek materi/substansi, konstruksi, dan bahasa memperoleh rata-rata 91.34% dengan kriteria sangat baik. Tingkat kepraktisan instrumen tes pengetahuan disimpulkan berdasarkan respon guru dan respon peserta didik: (3) respon guru memperoleh rata-rata 90.00%. Uji coba peserta didik terhadap instrumen tes pengetahuan berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada uji perorangan 78.00% dengan kriteria cukup, (4) uji coba kelompok kecil memperoleh rata-rata 87.73% dengan kriteria baik. (5) uji coba lapangan terbatas memperoleh rata-rata 89.03% dengan kriteria baik. Demikian pula hasil uji coba instrumen tes pengetahuan berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap siswa memperoleh rata-rata 60 dengan kategori cukup. Disimpulkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi di SMA Negeri 1 Tanjungtiram dengan kualitas yang cukup.Penelitian ini memiliki implikasi yaitu bagi guru untuk memudahkan pencapaian materi yang diajarkan secara mandiri maupun klasikal dan memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran; bagi pesera didik dapat meningkatkan kualitas berpikir khususnya pada materi teks anekdot dengan basis Higher Order Thinking Skills (HOTS).