Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran fisika yang terintegrasi pada budaya Batak serta melihat keterampilan generik sains (KGS) dan kerjasama siswa melalui model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Batak dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching. Penelitian ini dilakukan di MAS Laboratorium UINSU Medan T.P 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen yang dilaksanakan menggunakan two group pretes-posttest design. Sampel dalam penelitian adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes keterampilan generik sains sesuai dengan 10 aspek KGS dan angket kerjasama siswa sebanyak 30 butir pernyataan yang telah divalidasi oleh ahli. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0, uji t dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Batak, KGS siswa diperoleh nilai gain sebesar 0,7 dengan kategori sedang dan kerjasama siswa diperoleh nilai gain sebesar 0,7 dengan kategori sedang. Sedangkan di kelas yang dibelajarkan dengan model konvensional, KGS siswa diperoleh nilai gain sebesar 0,2 dengan kategori rendah dan kerjasama siswa diperoleh nilai gain sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pada kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Batak. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis budaya Batak lebih baik model konvensional. Pembelajaran fisika terintegrasi etnofisika dapat meningkatkan KGS dan kerjasama siswa diantaranya; pengamatan langsung, hukum sebab akibat, inferensi logika, kemampuan partisipasi, kemampuan berbagi dan kemampuan berkomunikasi.