PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA DI SMP NEGERI 6 MEDAN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik, (2) Mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik , (3)Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik, (4) Mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan pendekatan realistik, dan (5) Mengetahui Self-efficacy siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan pendekatan realistik, (6) menganalisis proses penyelesaian jawaban siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan penalaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan, Semmel dan Semmel (4D) yang telah dimodifikasi. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali yang pertama (uji coba I) pada siswa kelas VII-1 dan (uji coba II) pada siswa kelas VII-k. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Validitas perangkat pembelajaran menurut tim ahli adalah valid (2) Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis yaitu Penilaian dari para ahli dan praktisi perangkat pembelajaran secara umum baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi dan Kemampuan guru mengelolah pembelajaran diperoleh rata-rata 4,08 berkategori baik (3) Perangkat pembelajaran memenuhi kriteria efektif yaitu ketuntasan klasikal mencapai 86,6%, ketercapaian tujuan yaitu 80%, 75,8%, dan 75%, respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh rata-rata 90,59%, dan waktu pembelajaran tidak melebihi waktu pembelajaran biasa. (4) Peningkatan kemampuan penalaran matematis dilihat dari nilai N-gain yaitu 0,44 dalam kategori “sedang”, (5) Self efficacy siswa dengan nilai rata-rata sebesar 74, dan (6) Proses penyelesaian jawaban siswa pada posttes uji coba II tingkat persentase kesalahan siswa lebih sedikit dari pada uji coba I yaitu pada tingkat kesalahan konsep 50%, tingkat kesalahan prosedur 46,6%, dan tingkat kesalahan perhitungan 56,66%.