ASIMILASI DALAM KELUARGA PERKAWINAN ANTAR ETNIK PEREMPUAN BATAK TOBA DAN LAKI-LAKI TIONGHOA DI DOLOKSANGGUL SUMATERA UTARA
Daftar Isi:
- Tujuan Penelitian ini menganalisis (1) proses pembauran perkawinan campuran atau asimilasi antara perkawinan perempuan Batak Toba dengan Laki-laki Tionghoa di Doloksanggul. (2) faktor-faktor penting yang mendorong perkawinan campur antara perempuan BatakToba dengan Laki-laki Tionghoa di Doloksanggul. Serta (3) keharmonisan perkawinan campur antara perempuan Batak Toba dengan Laki-laki Tionghoa di Doloksanggul. Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini, dalam asimilasi perkawinan, atau sering disebut asimilasi fisik yang terjadi karena perkawinan antar etnik atau antar ras untuk melahirkan etnik atau ras baru terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda, terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama. Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Biasanya, golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaanya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas, sehinnga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaanya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas. Kesimpulan penelitian lapangan ini adalah Interaksi antar etnik Tionghoa dengan Batak Toba di Doloksanggul mengekspresikan suatu pola adaptasi (penyesuaian) dalam proses sosial yang asosiatif (menyatukan).Pola interaksi yang dilakukan oleh etnik Tionghoa itu adalah sebagai upaya mereka untuk menjadi bagian yang berpartisipasi sebagai warga masyarakat Doloksanggul. Walaupun penyesuaian yang dimaksud masih lebih bernuansa ekonomi namun secara antropologi hal itu dapat dipandang sebagai bagian dari upaya proses sosial menuju keserasian sosial dan integrasi sosial.