Daftar Isi:
  • Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Software Macromedia flash Menerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dan Kemandirian belajar siswa. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) efektivitas proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran menerapkan model pembelajaran discovery, meliputi: (a) kadar aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran, (b) respon siswa terhadap komponen dan proses pembelajaran, (c) pencapaian tujuan belajar siswa dilihat dari kemampuan pemahaman konsep baik secara individu maupun klasikal;2) Kepraktisan proses pembelajaran 3) peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan 4) kemandirian belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA3 MAN Simalungun sebanyak 40 orang dan objek penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas proses pembelajaran yang dilakukan. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru, angket respons siswa serta tes kemampuan pemahaman konsep juga instrumen kemandirian belajar siswa. Media pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang dikembangkan (RPP, buku siswa, dan LAS) sudah memenuhi tingkat kevalidan, dimana secara berturut-turut nilainya adalah 4,10; 4,17; 4,18; dan 4,03 demikian pula untuk tes kemampuan pemahaman konsep dan instrument kemandirian belajar siswa dengan koefisien realibilitas untuk pretes sebesar 0,867 dan postes sebesar 0,911 untuk tes kemampuan pemahaman konsep. Berdasarkan data yang diperoleh dari ujicoba terhadap media pembelajaran yang diketahui bahwa: 1) media yang dikembangkan telah dapat memenuhi kepraktisan dan keeefektivan pada proses pembelajaran, dimana: a) keterlaksanaan media berada pada kategori tinggi (b) kadar aktivitas siswa telah memenuhi batas toleransi waktu ideal dengan pemanfaatan media yang baik dalam pembelajaran pada ujicoba I maupun ujicoba II, (c) respons siswa terhadap perangkat dan proses pembelajaran sudah positif pada ujicoba I maupun ujicoba II, (d) persentase ketuntasan belajar pada saat postes telah mencapai batas ketuntasan minimal, yaitu 87,5% siswa mendapat nilai lebih dari 3.00 (B); 2) terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa pada uji coba I pada pretes rataan nilai 39 menjadi 68,1 pada posttes (rata-rata Ngain = 0,461) dan uji coba II pada pretes rataan nilai 44,5 menjadi 79,1 posttes(rata-rata N-gain = 0,59) . 3) terjadi peningkatan kemandirian belajar pada uji cobia dan uji coba II untuk setiap indikator.