Kajian Kekuatan Impak AA2024-T3 Pascalelah Sebagai Bahan Pelek Mobil Menggunakan Teknik Splite Hopkinson Pressure Bar

Main Authors: Siregar, Batumahadi, Yulia, Erma
Format: Proceeding PeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://digilib.unimed.ac.id/35787/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/70202/Fulltext.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Daftar Isi:
  • Pembebanan berfluktuasi secara terus menerus terhadap komponen struktur material akan mengakibatkan terjadinya fatik. Hal ini membawa dampak yang buruk bagi material tersebut, yaitu terjadinya penurunan sifat-sifat mekanis dan terjadinya retak fatik yang tidak diinginkan. Sehingga bila komponen tersebut menerima beban impak, maka dikhawatirkan akan terjadi perpatahan pada daerah retak fatik tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan serangkaian pengujian impak terhadap material AA2024-T3 sebagai salah satu bahan pada pelek mobil yang telah mengalami fatik guna mengetahui seberapa besar penurunan kekuatan impak yang terjadi. Apakah penurunan kekuatan impak yang terjadi cukup signifikan atau tidak. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda Split Hopkinson Pressure Bar, merupakan metoda yang digunakan untuk mengukur tegangan impulsif sesaat. Dari hasil uji kekuatan tarik impak non-fatigue sebesar 482,32 MPa dan untuk prefatigued sebesar 312,61 MPa, sehingga dapat diketahui persentase penurunan kekuatan tarik impak yang terjadi akibat fatik adalah sebesar 35.19%. Batas ketangguhan fatik (endurance limit) AA2024 T3 berada pada amplitudo tegangan sebesar 143 MPa, dimana endurance limit-nya lebih kecil atau sama dengan setengah kali Ultimate Tensile Strength-nya (Se≤0.5 Sut). Dari hasil penelitian dapat diinformasikan bahwa perbedaan panjang sebesar 34 mm antara spesimen ASTM E466 dengan spesimen impak, tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil uji tariknya.