POLITIK KEKERABATAN BERDASARKAN IDENTITAS AGAMA DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA KINANGKONG KECAMATAN LAU BALENG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan politik kekerabatan berdasarkan identitas agama dalam pemilihan Kepala Desa Di Desa Kinangkong Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, dimana pemilihan informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu masyarakat yang mengalami dan merasakan langsung adanya keterlibatan agama dalam menentukan pilihan politiknya. Sehingga informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Kinangkong yaitu sebanyak 15 orang yang terdiri dari masing-masing 1 orang dari tokoh agama dan 4 orang masyarakat dari setiap Agama yakni (Agama Islam, Agama Kristen Protestan dan Agama Kristen Khatolik). Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dari Milles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa dalam pemilihan Kepala Desa Kinangkong pada tahun 2016 keterlibatan dari politik kekerabatan berdasarkan identitas agama masih berpengaruh dan memiliki peran dalam hal untuk menjadi sumber suara. Hubungan identitas agama menjadi pertimbangan bagi pemilih dalam menentukan pilihan politiknya. Pola kekerabatan berdasarkan identitas agama yang terjadi dari adanya pendekatan dapat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. Dengan adanya identitas agama menjadi sebuah kekuatan politik untuk mendapat dukungan suara suara. Selain itu terdapat dukungan dari masyarakat seperti mensosialisasikan kembali dan mengajak keluarga untuk memilih salah satu calon. Sebagai kekuatan politik, identitas agama merupakan salah satu kekuatan yang membentuk sikap politik dan perilaku politik masyarakat.