ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS BIOLOGI SISWA SMA KELAS XI IPA SE-KABUPATEN ACEH TAMIANG
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains biologi siswa SMA kelas XI IPA se- Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian digunakan analisis deskripsi survey dengan sampel penelitian berjumlah 301 siswa dari 12 sekolah masing-masing 1 kelas yang ditentukan secara cluster random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan teknik tes dengan soal pilihan ganda dan soal essay dan juga teknik non tes berupa observasi keterampilan proses sains. Data diolah dan dianalisis dengan cara dihitung persentase kemampuan literasi sains pada masing-masing dimensi dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U pada taraf signifikan = 0,05 untuk mengetahui perbedaan literasi sains antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan, perbedaan literasi sains antara sekolah negeri dan sekolah swasta serta perbedaan literasi sains berdasarkan wilayah sekolah antara kota dan desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi pada dimensi sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan diperoleh rata-rata 37,42%, literasi pada dimensi sains sebagai cara untuk menyelidiki rata-rata 55,97%, literasi pada dimensi sains sebagai cara untuk berpikir rata-rata 50,55% dan literasi sains dalam kaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat rata-rata 18,48% sehingga termasuk dalam kategori rendah karena rata-rata nilai diperoleh dibawah 60%. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk kemampuan literasi sains berdasarkan gender, status sekolah dan wilayah sekolah pada dimensi sains sebagai batang tubuh. sains sebagai cara untuk menyelidiki, sains sebagai cara untuk berpikir. Pada dimensi sains sebagai kaitannya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan status sekolah, wilayah sekolah tetapi tidak berbeda berdasarkan gender. Dalam hal ini literasi sains siswa perempuan (43,68%) lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki (38,48%), berdasarkan status sekolah, sekolah negeri (43,47%) lebih baik dibandingkan dengan sekolah swasta (26,89%) dan berdasarkan wilayah sekolah, sekolah di Desa (43,79%) lebih baik dibandingkan dengan sekolah di Kota (37,13%).