Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui : 1.) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan konvensional, 2.) sikap belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan konvensional, 3.) keterampilan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan konvensional, 4.) mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA yang terdiri dari 10 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik class random sampling, dimana satu kelas sebagai kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (XI MIA 9) dan kelas yang lain sebagai kelas kontrol (XI MIA 10) diterapkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 46,18 dan nilai rata-rata kelas kontrol 47,76. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,80, ttabel = 1,99, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 66,32 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 59,31. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh hitung t = 3,04 dan tabel t = 1,67. Karena hitung t > tabel t maka hipotesis (Ha) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas XI SMA Negeri 13 Medan