PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS DESKRIPTIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL LABUHANBATU UNTUK SISWA SMP KELAS VII
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan bahan ajar materi teks deskriptif berbasis kearifan lokal Labuhanbatu pada siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bilah Barat. Bahan ajar yang dikembangkan berbentuk modul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D) dirujuk pada model Borg & Gall yang dikemukakan oleh Sugiyono. Subjek uji coba terdiri dari 3 siswa dengan uji coba perorangan, 9 siswa dengan uji coba kelompok kecil, dan 32 siswa dengan uji coba lapangan terbatas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan tes menulis teks deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 87,18% pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 85,19% pada kriteria sangat baik, dan penilaian bahasa dengan rata-rata 87,93% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain dengan rata-rata 91,58% pada kriteria sangat baik, (3) respon guru dengan rata-rata 88,33% pada kriteria sangat baik, (4) uji coba perorangan dengan rata-rata 74,61% pada kriteria baik, (5) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 83,22% pada kriteria sangat baik, dan (6) uji lapangan terbatas dengan rata-rata 90,18% pada kriteria sangat baik. Perolehan hasil efektivitas penggunaan modul materi teks deskriptif berbasis kearifan lokal Labuhanbatu sebesar 88,02 dan efektivitas buku teks sebesar 73,37. Selisih yang diperoleh sebesar 14,65 dari penggunaan buku teks dengan penggunaan modul. Hal ini membuktikan bahwa bahan ajar teks deskriptif yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan modul berbasis kearifan lokal Labuhanbatu. Implikasi pada penelitian ini adalah terjadi peningkatan kemampuan mengembangkan ide siswa dalam kegiatan menulis dengan digunakannya modul berbasis kearifan lokal Labuhanbatu ini pada materi teks deskriptif. Guru-guru Bahasa Indonesia memberikan respon baik terhadap bahan ajar berbentuk modul yang dikembangkan, sehingga modul dapat digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Modul yang telah dikembangkan dapat menjadi masukan dan perbandingan dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kurikulum khususnya kurikulum 2013 sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional