Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa MAN Lubukpakam; (2) Pengaruh model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa MAN Lubukpakam; (3) Pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan proses sains siswa MAN Lubukpakam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah, kelas B dibelajarkan dengan model pembelajaran inquiry dan kelas C sebagai kontrol dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi, angket sikap ilmiah dan tes keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran bebasis masalah, inquiry dan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi ekosistem di MAN Lubukpakam F=43,589; P= 0,000. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Inquiry 84,69 ± 8,026 lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 81,55 ± 4,649 dan secara signifikan lebih tinggi dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional 71,25 ± 6,476; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran bebasis masalah, inquiry dan model pembelajaran konvensional terhadap sikap ilmiah siswa pada materi ekosistem di MAN Lubukpakam F= 60,044 ; P= 0,000. Sikap ilmiah siswa yang dibelajaran dengan model Pembelajaran Inquiry 81,31 ± 2,741 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 74,48 ± 3,280 dan secara signifikan lebih tinggi dengan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional 69,88 ± 3,740; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran bebasis masalah, inquiry dan model pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi ekosistem di MAN Lubukpakam F= 34,105; P= 0,000. Keterampilan proses sains siswa yang dibelajaran dengan model Pembelajaran Inquiry 84,66 ± 6,067 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 79,34 ± 5,537 dan secara signifikan lebih tinggi dengan keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional 71,56 ± 5,582. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan inquiry dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, sikap ilmiah dan keterampilan proses sains siswa.