Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini yaitu : (1) Untuk mengetahui proses penggunaan kampil pada persembahyangan umat Hindu (Karo); (2) Untuk mengetahui wujud kampil dan unsur-unsur kampil yang digunakan pada persembahyangan umat Hindu (Karo); (3) Untuk mengetahui fungsi kampil pada persembahyangan umat Hindu (Karo); (4) Untuk mengetahui makna symbol kampil pada persembahyangan umat Hindu (Karo). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini didapat melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Dengan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa: (1) Penggunaan kampil pada persembahyangan umat Hindu (Karo) diawali dengan mempersiapkan kampil beserta unsur-unsurnya, pada saat persembahyangan akan dimulai, terlebih dahulu kampil dihaturkan di keramat dan selanjutnya dilanjutkan di pura Arih Ersada (tempat ibadah umat Hindu (Karo). Di dalam pura, kampil dihaturkan oleh pinandita sambil membacakan mantra suci untuk memulai persembahyangan ; (2) Kampil yang digunakan pada persembahyangan umat Hindu (Karo) adalah kampil yang harus berisi unsur-unsur lengkap, yakni (i) Daun sirih (ii) kapur sirih (iii) gambir (iv) tembakau dan (v) pinang; (3) fungsi kampil pada persembahyangan umat Hindu (Karo) adalah sebagai salah satu sesajian, dimana sesajian adalah wujud nyata dari bakti yang dilakukan oleh umat; (4) makna kampil pada persembahyangan umat Hindu karo yaitu : (i) symbol dari Tri murti (ii) Kampil sebagai symbol dari penghormatan (iii) Kampil sebagai symbol dari rasa syukur (iv) Kampil sebagai symbol harapan (v) kampil sebagai simbol yang menggambarkan sikap dan keyakinan umat Hindu (Karo) dalam melakukan persembahyangan.