PELESTARIAN LAGU-LAGU GAYA ETNIK SUMATERA UTARA MELALUI MEDIA BUKU MADAH BAKTI DI GEREJA SANTO FRANSISKUS ASSISI MEDAN
Daftar Isi:
- Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan lagu-lagu etnik, salah satunya ialah melalui penggunaan buku Madah Bakti dalam Perayaan Ekaristi Gereja Santo Fransiskus Assisi Medan. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui gambaran umum buku Madah Bakti, gaya-gaya etnik yang terdapat dalam nyanyian ibadah di buku Madah Bakti, gaya-gaya etnik Sumatera Utara yang terdapat dalam nyanyian ibadah di buku Madah Bakti dan upaya pelestarian lagu-lagu gaya etnik Sumatera Utara melalui media buku Madah Bakti di Gereja Santo Fransiskus Assisi Medan. Penelitian ini berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian dari Pelestarian, Gaya Musik Etnik, Etnik di Sumatera Utara, Media, dan Buku Madah Bakti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2017 sampai September 2017 di Gereja Santo Fransiskus Assisi Medan, Jalan Bunga Ester No.93B, Padang Bulan Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh nyanyian bergaya etnik Sumatera Utara yang ada di dalam Buku Madah Bakti yang berjumlah 90 nyanyian dan 3.087 orang umat Gereja Santo Fransiskus Assisi Medan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan, studi kepustakaan, wawancara dan dokumentasi. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa melalui nyanyian gaya etnik di dalamnya, buku Madah Bakti telah berperan sebagai media dalam pelestarian lagu-lagu gaya etnik Sumatera Utara. Dan terlihat juga upaya pelestarian yang dilakukan melalui buku Madah Bakti yakni dengan cara menggunakan nyanyian bergaya etnik, menyanyikan nyanyian bergaya etnik dan mengenal gaya etnik tersebut untuk menggambarkan bagaimana pelestarian lagu-lagu gaya etnik Sumatera Utara melalui media buku Madah Bakti di Gereja Santo Fransiskus Assisi Medan