ETIKA DAN ESTETIKA MEUDIKEE ANGGOK DI DAYAH DARUL HUDA DESA BAYI KECAMATAN TANAH LUAS LHOKSUKON KABUPATEN ACEH UTARA
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Nilai Etika dan Estetika Meudikee Anggok Di Dayah Darul Huda Desa Bayi Kecamatan Tanah Luas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut teori etika K. Bertens (1993:53) bahwa etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya”. Teori estetika menurut Plato didalam Jakob Sumardjo (1999:272). “Keindahan adalah cinta kasih, karena ada kecintaan, maka manusia selalu ingin kembali menikmati apa yang dicintainya itu. Rasa cinta pada manusia ini bukan hanya tertuju pada keindahan, tetapi juga kebaikan (moral) dan kebenaran (ilmu pengetahuan)”. Waktu yang di gunakan dalam penelitian ini adalah selama (dua bulan), yaitu di mulai bulan Juli sampai Oktober. Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Bayi Kabupaten Aceh Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seniman-seniman yang mengetahui tentang tari Meudikee Anggok, dan sampel nya adalah aneuk dikee (anak dzikir). Analisis penelitian data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan obsevasi, studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa etika dan estetika Meudikee Anggok berdasarkan data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa etika dan estetika dalam Meudikee Anggok dapat kita amati dari gerak, busana dan lantunan. Adapun susunan Dalail khairat dalam Meudikee yaitu: 1.Kalam Allah 2.Saleum (salam) 3. Istighfar 4. Shalawat nabi 5. Qasas 6. Mulia Nabi 7. Doa (penutup). Busana Meudikee Anggok yaitu: baju koko lengan panjang, peci dan sarung. Lantunan Meudikee Anggok dapat kita amati dari susunan Dalail khairat di dalam Meudikee.