Daftar Isi:
  • Permasalahan dalam penelitian ini adalah minimnya kepedulian orang tua terhadap remaja disebabkan orang tua yang sibuk mencari nafkah, remaja kurang perhatian dari orang tua disebabkan orang tua sibuk mencari nafkah, kesulitan remaja dalam berkomunikasi dengan orang tua atau berkumpul dengan orang tua, remaja sulit bergaul bersama teman-teman tetangganya dikarenakan kehidupan Desa Bandar Khalipah yang tidak jauh dari kota Besar, tingkat pendidikan orang tua kader Bina Keluarga Remaja yang masih rendah, pemahaman orang tua terhadap perkembangan jasmani remaja kurang memadai dan kontrol keagamaan remaja kurang efektif. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan atau menggambarkan pola pengasuhan remaja pada program bina keluarga remaja di desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Pola pengasuhan merupakan bentuk dasar dari sebuah pengasuhan atau sesuatu yang bisa diterapkan oleh seseorang untuk mengasuh remaja. Menurut Baumrind (dalam Syamsu : 2001) “beberapa macam pola asuh orang tua yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh penelantar”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi 30 Keluarga dan sampelnya 30 orang tua (Ayah atau Ibu) di tiap keluarga. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner dan teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus : P = Hasil dari penelitian dilihat jumlah jawaban responden untuk pola asuh demokrastis sekitar 60,01% (Baik), pola asuh otoriter sekitar 15,09% (Tidak Baik), pola asuh permisif sekitar 20,00% (Tidak Baik) dan pola asuh penelantar sekitar 10,00% (Tidak Baik). Jadi dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua yang diterapkan oleh keluarga bina keluarga remaja desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan adalah pola asuh yang demokratis