Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sitampurung pada tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha industri pandai besi di Desa Sitampurung yang berjumlah 43 orang dan sekaligus dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yaitu komunikasi langsung, kemudian data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)langkah-langkah proses produksi yang dilakukan pengusaha industri pandai besi (a) mempersiapkan peralatan dan bahan b) membakar besi per sampai memerah (c) lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan (d) besi potongan dibakar lagi seperti semula (e) setelah ituditempah (dipukul) selanjutnya hasil tempahan digrenda lalu dibakar (f) kemudian disepuh kedalam bak air dan akhirnya ditajamkan.(2) Faktor-faktor industri industri pandai besi adalah(a) Bahan baku yang digunakan pengusaha selama satu bulan maksimum 3000 kg minimum 200 kg, sumber bahan baku diperoleh dari luar daerah(diantaranyaTebing Tinggi, Medan dan Kisaran). (b) Modal yang digunakan pengusaha tertinggi Rp.50.000.000 dan terendah Rp.5.200.000, sumber modal 60,47%berasal dari modal pribadi dan39,53%dari modal pribadi ditambah hasil pinjaman bank. (c) Tenaga kerja yang bekerja paling banyak 9 orang dan paling sedikit 1 orang danasal tenaga kerja pada umumnya (93,02%) dari luar anggota keluarga (diupah) dan hanya 6,97% dari dalam keluarga (tidak diupah). (d)Keterampilan pengusaha dibedakan atas 3 bagian yang didasarkan pada pengalaman kerja yakni 51,16% sudah berpengalaman (19-32 tahun), 27,91% kurang berpengalaman (5-18 tahun) dan20,93% sangat berpengalaman (33-44 tahun). (e) Jenis transportasi yang digunakan sebagian besar (69,77%) mobil Pick Up L300dan sebagian kecil (30,23%) Truk CDD Box. (f)Pemasaran yang dilakukanpada umumnya (88,37%) pemasaran tidak langsung dengan tujuan pemasaran ke luar daerah (diantaranya Medan, Riau, dan Jambi) dan sebagian kecil (11,63%) melakukan pemasaran langsung dengan tujuan pemasaran di sekitar lokasi industri (diantaranya Kecamatan Sipahutar,Tarutung, Pahae). (3) Pendapatan pengusaha tertinggi Rp. 19.322.918 dan terendah Rp. 587.500. Bila dikaitkan dengan UMK Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2016 (Rp.1.843.346) pendapatan masing-masing pengusahapada umumnya (93,02%) dapat memenuhi kebutuhan dasar dan hanya 6,98% pendapatan pengusaha belum dapat memenuhi kebutuhan hidup