Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi flavonoid pada ekstrak metanol daun sidaguri dengan metode ekstraksi maserasi, identifikasi dengan kromatografi lapis tipis dan spektroskopi FTIR, UV-Vis serta penentuan titik lebur fraksi flavonoid. Sebanyak 266,2 g serbuk daun sidaguri diekstraksi dengan pelarut metanol. Pelarut yang masih ada diuapkan dengan rotary evaporator suhu 78°C sehingga diperoleh ekstrak pekat berwarna hijau kehitaman. Uji fitokimia ekstrak dengan pereaksi shinoda ekstrak menunjukan adanya flavonoid dengan terbentuknya warna merah bata dan menggunakan pereaksi FeCl3 5% menghasilkan warna hitam biru menunjukan adanya flavonoid. Pemisahan fraksi flavonoid dilakukan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan larutan pengembang n–heksan(p) : etil asetat(p) (70 : 30 % v/v) dan penjerap silika gel 60 F254. Hasil kromatografi lapis tipis memberikan pemisahan flavonoid noda berwarna kuning dengan data nilai Rf 0,9833 dengan penyinaran dengan lampu UV anpa NH3 menghasilkan fluoresensi menghasilkan warna lembayung gelap. Analisis titik lebur menggunakan melting point block yang memberikan data titik lebur ˃200 0C. Hasil analisis spektriskopi FTIR menunjukan pita lebar dan kuat pada sekitar 3449,9 cm-1 adalah rentangan -OH yang diperkuat serapan kuat dan tajam pada sekitar 1610,13 cm-1 adalah rentangan karbonil (C=O) dan diperkuat serapan C-O pada sekitar 1200 cm-1, dan UV-Vis dengan pelarut metanol diperoleh λmaks serapan UV – Vis pada daerah 250 – 300 nm (Pita I) dan 350 - 400 nm (Pita II) sudah memenuhi syarat untuk terbentuknya suatu struktur dasar molekul flavonoid.