Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Apakah kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. (2) Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa. (3) Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 8 Padangsidimpuan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dengan mengambil dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) sebanyak 56 orang. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) tes kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) angket kemandirian belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis uji T dan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. (2) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa. (3) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah adalah sedang.