PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI 6 MEDAN T.A 2016/2017
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berbasis model discovery learning; (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diberi pembelajaran berbasis model discovery learning menggunakan perangkat yang dikembangkan, (3) menemukan perangkat pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model Thiagarajan, Semmel dan Semmel yaitu model 4-D (define, design, develop dan disseminate). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-I pada Uji Coba I dan siswa kelas VII-E pada Uji Coba II SMP Negeri 6 Medan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian RPP dan LAS untuk mengukur kevalidan, tes kemampuan pemahaman konsep, angket respon siswa dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kualitas kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid berdasarkan skor rata-rata RPP yaitu 4,25 dari skor maksimal 5,00 dengan kriteria Baik dan skor rata-rata LAS yaitu 4,18 dari skor maksimal 5,00 dengan kriteria baik; perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria keefektifan dengan: a) ketuntasan belajar secara klasikal telah melebihi batas minimal yaitu pada uji coba II sebesar 87%, b) ketercapaian indikator/ketuntasan tujuan pembelajaran telah tercapai untuk setiap indikator pada uji coba II, c) Kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis berdasarkan skor rata-rata angket respon siswa 3,95 dari maksimal 5,00 pada uji coba I dan 4,0 dari 5,00 pada uji coba II. Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu 88,7% pada uji coba I dan 93% pada uji coba II. d) waktu pembelajaran tidak melebihi pembelajaran biasa yaitu waktu sama dengan pembelajaran biasa pada uji coba I dan uji coba II; kemampuan berpikir kreatif matematis siswa mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep pada uji coba I sebesar 70,1 meningkat sebesar 11,3 menjadi 81,4 pada uji coba II dan banyak siswa yang tuntas pada uji coba I 70% meningkat sebesar 16,6% menjadi 86,7% pada uji coba II.