HUBUNGAN INDONESIA DAN AUSTRALIA PASCA EKSEKUSI MATI DUO BALI NINE
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak dari dilakukannya eksekusi mati dua orang tersangka warga Negara Australia yang tergabung dalam kelompok duo bali nine terhadap hubungan bilateral Negara Indonesia dan Australia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki.Penelitian pada skripsi ini merupakan penelitian dengan dataskunder. Untuk memperoleh data, alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka.Yaitu penelitian dari buku-buku, Jurnal, Media masa cetak, penelitian sebelumnya dan catatan-catatan lain yang relevan. Hasil dari penelitian penulis melihat pelaksanaan eksekusi mati dua warga negara Australia yang dilakukan oleh Indonesia memang menjadikan kedua negara mengalami ketegangan, begitu juga konflik kedua negara sebelumnya, namun penulis melihat ketegangan tersebut tidak sampai pada pemutusan hubungan diplomatik.Diawal memang ada tindakan dari pemerintah Australia dan warga negara Australia sebagai rekasi dari eksekusi itu.Namun hal itu tidak berkepanjangan terjadi.Kedua negara selalu berhasil melahirkan solusi menghadapi permasalahan yang terjadi. Pada analisis kebijakan luar negeri, pemerintah Indonesia dalam merespon tindakan penarikan duta besar oleh Australia bertindak memecahkan masalah sebagai aktor rasional dengan proses intelektual dalammenjaga kedaulatan dan mencapai kepentingan nasional.