PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COMPUTER BASED INTRUCTION (CBI) PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT KELAS X TATA KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 8 MEDAN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran Computer Based Intruction (CBI) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kecantikan Kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 8 Medan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran Dasar Kecantikan Kulit kompetensi perawatan tangan (Manicure) yang didesain menggunakan model pembelajaran Computer Based Intruction. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit yang berjumlah 32 siswa di SMK Negeri 8 Medan. Langkah-langkah pengembangan model pembelajaran Computer Based Intruction adalah sebagai berikut: 1) Tahap analisis kebutuhan siswa dan guru, 2) Tahap perancangan, 3) Tahap pengembangan, 4) Tahap validasi dan uji coba, 5) Tahap akhir produk model pembelajaran Computer Based Intruction, kemudian diuji kelayakan dengan melakukan validasi dengan dosen ahli materi berada pada kualifikasi Sangat Baik (88,7%); dosen ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi Sangat Baik (92,7), Komentar dan saran dari hasil validasi digunakan untuk merevisi produk. Setelah model pembelajaran dinyatakan layak, dilakukan uji coba kelompok kecil kepada 5 siswa dengan kualifikasi Sedang (66%), uji coba kelompok sedang kepada 15 siswa dengan kualifikasi Baik (75,7%), uji coba kelompok besar kepada 32 siswa dengan kualifikasi Sangat Baik (87,8%). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Uji efektifitas siswa berada pada kualifikasi Sangat Baik (89,1%) dan uji efektifitas guru berada pada kualifikasi Sangat Baik (93%), (2) Rata-rata nilai siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Computer Based Intruction berada pada kualifikasi Tidak Baik (47,1%) setelah diterapkan model pembelajaran Computer Based Intruction berada pada kualifikasi Baik (78,3%) Hasil belajar siswa meningkat (31,2%).