Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, (2) perbedaan disposisi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, (3) kadar aktivitas aktif siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung (4) dan proses jawaban siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang memperoleh pembelajraran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dengan sampel penelitian adalah Kelas X-1 yang diberikan perlakukan pembelajaran berbasis masalah dan kelas X-2 yang diberikan perlakuan pembelajaran langsung. Instrumen penelitian terdiri dari: (1) tes kemampuan awal matematika, (2) tes kemampuan komunikasi matematika, (3) lembar akitivitas siswa, dan (4) angket disposisi siswa. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial. Analisis inferensial yang digunakan adalah analisis kovarian (ANAKOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari hasil uji-F ANAKOVA dengan Fhitung = 38,47 lebih Ftabel = 4,00. Konstanta persamaan regresi untuk berbasis masalah yaitu 6,176 lebih besar dari pembelajaran langsung yaitu 2,773. (2) Terdapat perbedaan disposisi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari hasil uji-F ANAKOVA dengan thitng = 4,77 lebih besar dari ttabel = 4,00. Konstanta persamaan regresi untuk berbasis masalah yaitu 18,009 lebih tinggi dibanding kelas pembelajaran langsung 9,455. (3) Kadar aktivitas aktif siswa selama penerapan model pembelajaran berbasis masalah memenuhi toleransi waktu ideal (4) Proses jawaban siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari proses jawaban siswa yang memperoleh pembelajaran langsung.