Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Discovery Learning lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII SMP Negeri 6 Medan T.A 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester genap SMP Negeri 6 Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C dan kelas VIII-D sebanyak 76 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa adalah tes kemampuan penalaran matematis yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian yang diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh skor rata-rata selisih posttestpretest kelas eksperimen 1 sebesar 12,316 dengan simpangan baku sebesar 4,8719 dan skor rata-rata selisih posttest-pretest kelas eksperimen 2 sebesar 8,6579 dengan simpangan baku sebesar 3,7012. Hasil uji t sepihak dengan dk = 74 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 3,6857 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung > ttabel yaitu 3,6857 > 1,668 maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Discovery Learning lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII SMP Negeri 6 Medan T.A. 2016/2017