PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran daerah rawan longsor di Kabupaten Humbang Hasundutan dengan pemanfaatan data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi serta mengetahui validitas metode penginderaan jauh dan sistem informasi geografi untuk kajian daerah rawan longsor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Teknik pengamilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik survey dan studi dokumenter. Analisis data secara deskriptif kualitatif. Sebaran longsor dianalisis dengan cara overlay peta curah hujan, geologi, jenis tanah, tutupan lahan, dan kemiringan lereng setelah dilakukan pembobotan dan skoring. Tingkat daerah rawan longsor diperoleh dari pengolahan dan penjumlahan bobot nilai dari masing-masing variabel. Hasil penelitian ini menjunjukkan bahwa zonasi tingkat kerawanan longsorlahan didaerah penelitian terbagi menjadi tiga kelas yaitu tidak rawan, rawan, sangat rawan dengan luasan 9.884,93 Ha atau 3,98 %, 184.924,61 ha atau 74,45 %, 53.593,19 ha atau 21,58 %. Wilayah paling luas didominasi oleh tingkat kerawanan sangat rawan adalah Kecamatan Parlilitan dengan luas 20.299 ,35 atau 5,33 % dan Kecamatan Lintong Nihuta merupakan kecamatan yang cukup luas didominasi oleh kelas kerawanan tidak rawan berdasarkan hasil analisis GIS. Persentase akurasi model yang diperoleh dari uji 74 titik kejadian longsor adalah 94,59 % yang terdiri dari kelas rawan 54 titik atau 72,97 % dan sangat rawan 16 titik 21,62 % untuk tidak rawan 4 titik atau 5,41 %. Berdasarkan nilai kisaran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO.22/PRT/M/2007 hasilnya cenderung mendekati kenyataan dilapangan.