Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ataupun menggambarkan secara jelas kondisi sosial ekonomi petani sayur yang ada di Desa Batu Karang pasca erupsi Gunung Sinabung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini sumber data berasal dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat diskatakan bahwa terjadinya bencana erupsi Gunung Sinabung yang menerjang Kabupaten Karo pada tahun 2010 yang lalu, mengakibatkan perubahan bagi masyarakat. Khususnya petani sayur yang ada di Desa Batu Karang. Perubahan itu terlihat pada kondisi sosial ekonomi petani sayur pasca erupsi Gunung Sinabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi petani sayur Desa Batu Karang mengalami perubahan, dimana lahan pertanian mereka rusak dan kering, sehingga tanaman sayur banyak yang rusak/jelek atau bahkan gagal panen, sehingga harga jual dipasar menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan tingkat pendapatan petani sayur menjadi tidak menentu, sehingga kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Petani sayur melakukan kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhannya, dimana biasanya ia tidak bekerja ke ladang orang lain, tapi pasca erupsi Gunung Sinabung ini ia bekerja keladang orang lain atau sering disebut ngemo, setelah siap lahan pertaniannya dikerjakan maka ia melakukan ngemo atau bekerja ke ladang orang lain. Namun walau bagaimanapun petani sayur tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai petani sayur. Menanam sayur-sayuran tetap menjadi prioritas pertanian di Desa Batu Karang. Tetapi bencana erupsi Gunung Sinabung ini, berdampak positif terhadap interaksi antar petani sayur di Desa Batu Karang. Dimana interaksi sosial antar petani sayur di Desa Batu Karang mengalami perubahan positif, terlihat interaksi sosial antar petani sayur di Desa Batu Karang semakin erat dan nilai-nilai persaudaraan pun semakin terjalin dengan baik.