Daftar Isi:
  • Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan RET teknik Bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok pendekatan RET teknik Bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group pre-test post-test Design. Subjek penelitian ini adalah 7 mahasiswa reguler a 2016 di jurusan PPB FIP UNIMED yang ditentukan dari hasil screening (penyaringan) dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) memberikan angket sebelum diberikan layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy , (2) melihat hasil mahasiswa yang memiliki kebiasaan menyontek tinggi dari hasil angket (3) jika sampel lebih dari 10 orang, maka dilakukan random sampling. Namun jumlah sampel terdiri dari 7 orang sehingga digunakan purpose sampling (penarikan sampel secara sengaja). Instrument yang digunakan adalah angket kebiasaan menyontek untuk menjaring data tentang kebiasaan menyontek yang dimiliki oleh mahasis yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek mahasiswa diperoleh nilai rata-rata pre-test (M) = 112,2 dan standar deviasi (SD) = 32 sedangkan post-test rata-rata (M) = 169,7 dan standar deviasi (SD) = 14,2, dengan demikian pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy dapat meminimalisir kebiasaan menyontek mahasiswa. Hai ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 28 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n= 7, α = 0,05 penguji dua arah J0,05 = 2. Oleh karena J0,05 (2) > J (0) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa kebiasaan menyontek mahasiswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy tidaklah sama, dalam hal ini mahasiswa yang telah mendapatkan layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy mempunyai kebiasaan menyontek lebih rendah.