HARMONISASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL SUKU JAWA DENGAN SUKU MANDAILING DI KELURAHAN TANAH ENAM RATUS KECAMATAN MEDAN MARELAN
Daftar Isi:
- Keberagaman etnis dan budaya tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat saja, di lingkungan keluarga juga terdapat keberagaman budaya antara anggota keluarganya. Maka dari itu, penulis ingin mengkaji harmonisasi antara masyarakat etnis Jawa dengan Batak Mandailing dalam lingkungan keluarganya masing-masing di Kelurahan Tanah Enam Ratus Medan. Penulis tertarik untuk lebih dalam mengkaji peran anggota keluarga dengan kebudayaan dan adat istiadat yang mereka miliki selama ini, sehingga dapat hidup harmonis. Peran tersebut misalnya peran orang tua dalam mengasuh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola interaksi dan komunikasi pada pasangan suami-istri dan anggota keluarga dari etnis Jawa dengan etnis Mandailing di Kelurahan Tanah Enam Ratus Marelan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teori yang digunakan adalah teori harmonisasi, interaksi sosial, teori akulturasi, dan teori perubahan sosial budaya. Penggunaan teori harmonisasi karena penulis akan membahas dan mengkaji hubungan harmonis yang tercipta dalam hubungan antara etnis Jawa dengan etnis Mandailing. Teori harmonisasi dapat lebih memahami tentang harmonisasi antara keluarga yang memiliki kebudayaan atau etnis yang berbeda. Diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi informasi dan masukan bagi masyarakat di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan maupun masyarakat lainnya yang memiliki keragaman budaya dan etnik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mendukung interaksi dan komunikasi pasangan suami-istri dan anggota keluarga dari etnis Jawa dengan etnis Mandailing di Kelurahan Tanah Enam Ratus Marelan. Kerja sama antara keluarga dan warga melatarbelakangi terciptanya harmonisasi di dalam kehidupan suami-istri yang beretnis Jawa dengan etnis Mandailing Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Marelan. Pola asuh yang digunakan keluarga beda etnis ini menggunakan pola asuh demokratis. Faktor lama perkenalan, lingkungan dan hubungan keluarga pranikah dan pascamenikah menjadi pendukung terciptanya harmonisasi hubungan sosial etnis Jawa dan etnis Simalungun di Kelurahan Tanah Enam Ratus.