Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan berhitung anak yang belajar dengan model pembelajaran Make a match dan model pembelajaran ekspositori, (2) Perbedaan kemampuan berhitung anak yang memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah dan (3) Interaksi antara model pembelajaran Make a match dengan minat belajar anak terhadap kemampuan berhitung anak. Populasi penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di Raudhatul Athfal Fadnur Aisyah Medan. Teknik penarikan sampel dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 15 anak didik. Teknik pengumpulan data dengan instrumen berupa tes data kemampuan berhitung dan instrumen untuk data minat belajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Anava dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata kemampuan berhitung anak yang belajar dengan model pembelajaran make a match adalah (X ) ̅= 28,1 lebih tinggi dari pada kemampuan anak yang belajar dengan model pembelajaran ekspositori adalah X ̅ = 26,8 dengan Fhitung = 5,4 > Ftabel = 2,48 (2) rata-rata kemampuan berhitung anak dengan minat belajar tinggi adalah X ̅ = 29,8 lebih tinggi dari pada kemampuan berhitung anak dengan minat belajar rendah adalah X ̅ = 25,3 dengan Fhitung = 15,1 > Ftabel = 2,48 dan (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan berhitung anak dengan Fhitung = 5,7 > Ftabel = 2,48.