Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) lebih tinggi daripada model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada kelas X Man 3 Medan. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II MAN 3 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas eksperimen 1 yang berjumlah 40 orang dan kelas eksperimen 2 yang berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian yang diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match diperoleh nilai rata – rata kelas eksperimen 1 sebesar 16,7 dan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 15,23. Hasil uji t pihak kanan dengan dk = 78 dan  = 0,05, diperoleh thitung = -0,2940 dan ttabel = 1,990 sehingga thitung ttabel yaitu : -0,2940 1,990 maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) tidak lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas X MAN Medan.