Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis leukosit pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan 2014 (semester 5) yang berjumlah 29 orang dengan metodologi eksperimen semu, yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 10 orang mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan A 2014 (semester 5) jurusan olahraga Universitas Negeri Medan (UNIMED). Setiap data yang didapat terlebih dulu ditentukan distribusinya dengan uji Normalitas. Apa bila data berdistribusi normal akan dilakukan uji t berpasangan dengan α = 0,05, untuk melihat perbedaan hitung leukosit dan hitung jenis sel leukosit antara sebelum dan sesudah aktifitas fisik maksimal sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal akan dilanjutkan dengan uji non parametrik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, eosinofil (5,40 ±5,835 – 7,90 ± 8,975). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, neutrofil batang (1,40± 0,516 – 2,00 ± 1,054). Terjadi penurunan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, neutrofil segmen (62,60 ± 5,680 – 41,30 ± 7,602). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, limfosit (25,50 ± 3,779 – 42,60 ± 5,275). Terjadi peningkatan hitung jenis leukosit sebelum dan sesudah AFM, monosit (5,10 ± 0,994 – 6,20 ± 1,932). Sedangkan hitung jenis basofil tidak terjadi perubahan. Aktifitas fisik maksimal dapat meningkatkan hitung jenis eosinofil, neutrofil batang, limfosit dan monosit dan aktifitas fisik maksimal dapat menurunkan neutrofil segmen, sedangkan hitung jenis basofil tidak ada perubahan