UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 ANGKOLA TIMUR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk (1). Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, (2). Meningkatkan kemandirian belajar siswa, (3). Meningkatkan kegiatan aktif siswa selama pembelajaran, (4). Meningkatkan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran. Jenis penelitian ini merupakan classroom action research yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Angkola Timur. Subjek Penelitian kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Timur Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 32 orang. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran yang menerapkan model kooperatif tipe think-talk-write untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemandirian belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan VI (enam) pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Meningkatnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes pemahaman konsep pada siklus I terdapat 9 siswa atau 28,125% dengan nilai terendah siswa yakni 1,2 sedangkan untuk nilai ketuntasan memiliki nilai minimal 2,67. Pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau 78,125%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 50%. Sedangkan pretes pemahaman konsep matematis diperoleh 23,8% atau nilai 2,11 dengan 4 siswa yang dinyatakan tuntas. Pada postes diperoleh 94% dan nilai terendah 2,3 dengan 30 orang yang dinyatakan tuntas. Sehingga terjadi peningkatan 70%. (2). Meningkatnya kemandirian belajar siswa hal ini dapat dilihat pada hasil angket kemandirian belajar siswa pada siklus I sebesar 69,5% terdapat persentase terendah 60,25% dan persentase tertinggi 77,50%. Pada siklus II diperoleh hasil angket kemandirian belajar siswa sebesar 75% dengan persentase terendah sebesar 75,16% dan tertinggi 75,38%%. Sehingga terjadi peningkatan untuk kemandirian belajar siswa sebesar 5,5%. (3). Meningkatnya kegiatan aktif siswa pada siklus I terdapat lima kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata-rata 2,59, pada siklus II terdapat lima kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata-rata 3,35. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,76. (4). Meningkatnya kegiatan guru pada siklus I terdapat lima kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata-rata 2,76, pada siklus II terdapat lima kriteria pengamatan yang memiliki nilai rata-rata 3,86. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 1,1.