PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI-2 SIBORONGBORONG
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) efektivitas proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran model CTL, meliputi : (a) pencapaian tujuan belajar siswa dilihat dari kemampuan berpikir kritis, (b) kadar aktivitas siswa selama proses pembelajaran, (c) tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran, (d) respon siswa terhadap komponen pembelajaran; 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran model CTL; 3)Peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran model CTL. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4-D. Ujicoba I dilakukan pada siswa kelas X-2 dan ujicoba II di kelas X-3 SMA Negeri 2 Siborongborong. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran, angket respon siswa serta tes kemampuan berpikir kritis. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan (Buku siswa,RPP dan LAS). Tes kemampuan berpikir kritis sudah valid dengan koefisien reliabilitas = 0,829. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) perangkat yang dikembangkan telah memenuhi efektivitas proses pembelajaran, dimana: (a) persentase ketuntasan belajar siswa adalah 90,00% secara klasikal dari 30 orang siswa yang mengikuti tes dengan nilai minimal 2,67 (B-); (b) kadar aktivitas siswa telah memenuhi batas toleransi waktu ideal dengan pemanfaatan LAS yang baik dalam pembelajaran pada ujicoba I maupun ujicoba II; (c) kemampuan guru pada ujicoba I sebesar 3,54, pada ujicoba II sebesar 4,29; (d) respon siswa terhadap proses pembelajaran sudah positif pada ujicoba I maupun ujicoba II; 2) terjadi peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada postes ujicoba I yaitu 2,87 meningkat menjadi 3,73 pada ujicoba II dengan peningkatan rata-rata pada kategori sedang (rata-rata N-gain = 0,659); 3) terjadi peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa pada postes ujicoba I yaitu 3,47 meningkat menjadi 3,57 pada ujicoba II dengan peningkatan rata-rata pada kategori tinggi (rata-rata N-gain = 0,759)