KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DISKUSI DAN RELEVANSINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLGA
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan prinsip kesantunan yang digunakan dalam diskusi, (2) mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam diskusi berdasarkan prinsip kesantunan, (3) mendeskripsikan prinsip kesantunan dalam diskusi, (4) relevansi prinsip kesantunan dalam diskusi pada pembelajaran bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan diskusi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolga. Tahapan analisis menggunakan rekaman, lalu ditranskipsikan, kemudian dikelompok menurut jenisnya. Setelah itu, data dipaparkan kemudian mengambil kesimpulan akhir. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa prinsip kesantunan yang digunakan dalam diskusi pada pembelajaran bahasa indonesia khususnya pada kelas X.1, X.3, X.7 SMA Negeri 1 Sibolga terdapat 94 tuturan. Yang terdiri dari maksim kearifan sebanyak 27 tuturan, maksim kedermawanan sebanyak 5 tuturan, maksim pujian sebanyak 8 tuturan, maksim kesepakatan sebanyak 36 tuturan, dan maksim pujian sebanyak 3 tuturan. Kesantunan berbahasa dalam diskusi pada pembelajaran bahasa indonesia masih tergolong kurang santun. Prinsip kesantunan digunakan untuk mengetahui tingkat kesantunan siswa dalam diskusi. Prinsip kesantunan dalam diskusi memiliki relevansi pada pembelajaran bahasa, dengan menerapkan prinsip kesantunan dalam pembelajaran bahasa siswa akan lebih santun dalam berbicara.