PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 PERCUT SEI TUAN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping (MM) dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher Learning (CTL) pada kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil, pada dua kelas yaitu kelas X Teknik Gambar Bangunan A sebagai kelas eksperimen dan kelas X Teknik Gambar Bangunan B sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berjumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian semu atau quasy eksperimental. Perhitungan hasil uji coba instrumen, dari 40 soal diperoleh 32 soal yang valid dan 8 soal yang tidak valid. Indeks kesukaran soal diperoleh 9 soal dalam kategori mudah, 23 soal dalam kategori sedang dan 8 soal dalam kategori sukar. Daya beda soal diperoleh 4 butir soal dalam kategori sangat baik, 28 butir soal dalam kategori baik dan 8 butir soal dalam kategori jelek. Uji reliabilitas diperoleh rhitung 0,9309 dengan kategori sangat tinggi. Perhitungan hasil belajar siswa pada kemampuan kognitif, diperoleh rata – rata skor siswa pada kelas eksperimen (12,514) dan hampir sama dengan niali rata-rata skor hasil belajar pada kelas kontrol (12,086). Hasil perhitungan uji hipotesis ANAVA, diperoleh Fhitung = lebih besar dari Ftabel = 3,984 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebuh tinggi dari hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Kemudian dilanjutkan dengan uji t, diperoleh thitung = 1,475 < ttabel = 1,672. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping tidak menunjukken perbedaan signifikan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher Learning. Perhitungan hasil belajar siswa pada kemampuan psikomotorik, diperoleh rata – rata skor siswa pada kelas eksperimen (11,657) hampir sama dengan nilai rata-rata skor hasil belajar pada kelas kontrol (11,714). Hasil perhitungan uji hipotesis ANAVA, diperoleh Fhitung = < Ftabel = 3,984 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen dan hasil belajar siswa pada kelas kontrol tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji t, diperoleh thitung = 0,239 < ttabel = 1,672. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping tidak lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Taecher Learning. Peritungan hasil belajar siswa pada kemampuan afektif, diperoleh rata – rata skor siswa pada kelas eksperimen (38,26) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar pada kelas kontrol (37,00). Hasil perhitungan uji hipotesis ANAVA, diperoleh Fhitung = < Ftabel = 3,984 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut, dengan kata lain kemampuan afektif siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan afektif siswa pada kelas kontrol. Rerata peningkatan hasil belajar mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2016/2017 tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran Contextual Teacher Learning (CTL). Dengan demikian model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping tidak lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata diklat Konstruksi Bangunan. Hasil penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi guru, siswa, dan pihak sekolah dalam meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan.