Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional pada materi Teori Kinetik Gas di kelas XI Semester II di SMA Negeri 10 Medan T.A. 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas XI-2 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas XI-3 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 31 siswa yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes essai, jumlah soal 10 item. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 31,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 34,18. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas diperoleh thitung < ttabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model inquiry training terhadap keterampilan proses sains dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 74,35 dan kelas kontrol 53,06. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap keterampilan proses sains pada materi teori kinetik gas di kelas XI semester II SMA Negeri 10 Medan T.A 2015/2016.